MODDIFIKASI PADA GUGUS AMINE DAN IMINE
A. Amine
Amina merupakan senyawa organik dan gugus fungsional yang isinya terdiri dari senyawa nitrogen atom dengan pasangan sendiri Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu amina memiliki sifat mirip dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap air. Rumus umum untuk senyawa amina adalah Cn H2n+3 N
Amina merupakan senyawa organik dan gugus fungsional yang isinya terdiri dari senyawa nitrogen atom dengan pasangan sendiri Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu amina memiliki sifat mirip dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap air. Rumus umum untuk senyawa amina adalah Cn H2n+3 N
Amina adalah basa lemah yang dapat mengikat proton (H+) membentuk garam amonium. Misalnya, trimetilamina bereaksi dengan asam membentuk kation trimetilamonium.
(CH3)3N + H+ → (CH3)3NH+
Garam dari trimetilamonium lebih larut dalam air daripada amina yang sederajat. Reaksinya dapat digunakan untuk melarutkan amina lain dalam larutan air. Garam amonium dari senyawa amina berperan penting dalam obat-obatan yang tergolong daftar G (psikotropika). Misalnya, kokain dipasarkan berupa garam hidroklorida berbentuk kristal padat berwarna putih. Obat batuk dextromethorphan hidrobromine dibuat dalam bentuk garam amonium bromida.
Pada panel counter farmasi biasanya disediakan sampel garam amonium dari amina yang digunakan untuk meyakinkan bahwa obatobatan tersebut larut dalam air.
Beberapa sistem penamaan senyawa amina telah digunakan tentunya termasuk sistem I.U.P.A.C. Namun penamaan ini tidak terlalu umum digunakan untuk senyawa-senyawa amina. Teknik penamaan yang paling umum digunakan dikenal dengan penamaan cara Chemical Abstracts atau sistem CA. Sistim ini telah disetujui untuk digunakan dalam sistem I.U.P.A.C. karena lebihlogik dan mudah digunakan. In the CA system the final -e of the name of the parent compound is dropped, and the suffix -amine is added. Contoh,
Untuk amina sekunder dan tersier awalan N-alkil ditambahkan pada nama krangka utama
Pada sistem I.U.P.A.C., rantai utama adalah rantai karbon terpanjang yang mengikat gugus amino. Nama rantai utama alkana digunakan sebagai akhiran dan ditempatkan setelah kata amino dan penomeran disesuaikan pada posisi amino. Contoh:
As with the Chemical Abstracts System, if a substituent is present on the nitrogen, it
is designated by the prefix N.
Beberapa senyawa amina aromatik memiliki nama khusus dan juga digunakan dalam sistem I.U.P.A.C. contoh, amina dari benzena diberi nama aniline. Pada sistem CA, aniline diberi namabenzenamine.
Jika ada gugus tambahan yang berikatan dengan nitrogen dari the nitrogen of an aromatic amine, they are indicated with the letter N- followed by the name of the group.
Nama trivial untuk sebagian besar amina adalah dengan menyebutkan gugus-gugus alkil/aril yang terikat pada atom N dengan ketentuan bahwa urutan penulisannya harus memperhatikan urutan abjad huruf terdepan dalam nama gugus alkil/aril kemudian ditambahkan kata amina di belakang nama gugus-gugus tersebut.
Contoh: CH3 │ CH3——NH2 —— CH — C — NH2 │ CH3
Metilamina tersier-butilamina
Alkilamina berbobot molekul rendah adalah gas atau cair pada suhu kamar. Di- dan trietilamin serta amina primer yang memiliki tiga sampai sepuluh atom karbon adalah cairan, amina yang lebih kecil jumlah atom karbonnya adalah gas.
Amina dengan jumlah atom karbon dibawah enam biasanya larut dalam air akibat adanya interaksi ikatan hidrogen. Meskipun nitrogen tidak seelektronegatif oksigen namun mampu mempolarisasi ikatan N-H sehingga terbentuk gaya dipol-dipol yang kuat antara molekulnya. Amine tersier tidak memiliki atom hidrogen karena itu tidak terjadi ikatan hidrogen antara air dengannya atau dengan amin tersier lainnya.konsekuensinya titik didihnya lebih rendah disbanding amina primer atau sekunder.
Salah satu sifat yang paling dikenal dari amina berbobot molekul rendah adalah aromanya yang tidak menyenangkan. Amine volatile ini menguap secara cepat dan terciup seperti campuran ammonia dan ikan busuk. Kebanyakan bahan yang membusuk terutama organ yang mengandung protein tinggi menghasilkan amina. Bagian dari aroma tumbuhan yang mati, rumah penyimpanan daging, dan bagian pengolahan limbah semuanya adalah amina (Stoker, 1991).
Titik lebur, titik didih dan densitas dari beberapa senyawa amina sederhana meningkat bersama dengan bertambahnya berat molekul sebagai konsekuensi dari interaksi intermolekular yang lebih besar. Sama seperti alkohol, senyawa amina yang lebih sederhana menunjukkan pengaruh ikatan hydrogen. Nitrogen kurang elektonegatif dibandingkan dengan oksigen, ikatan hydrogen pada N – H … N kurang kuat dibanding dengan ikatan O – H …. O. Oleh karena itu,amina primer memiliki titik didih yang berbeda antara senyawa alkana dan alkohol berdasarkan berat molekul, sama seperti ammoniak, dengan b.p. – 30 oC, yang merupakan intermediet antara methane, dengan b.p. – 161 oC, dan air , dengan b.p. 100 Oc
1. Sifat-Sifat Amina
Amina primer dengan berat molekul rendah berupa gas atau cairan yang mudah menguap. Pada umumnya mempunyai bau seperti amonia. Amina sekunder dan tersier berbau seperti ikan (amis), tetapi penguapannya lebih rendah daripada amina primer.
Fenilamina murni berupa minyak tak berwarna, tetapi akibat oksidasi fenilamina sering ditemukan berwarna kekuningan. Fenilamina sedikit larut di dalam air, sedangkan amina primer yang lebih rendah larut dalam air.
- Sifat Fisika
- Amina berbobot moekul rendah berupa gas atau cair pada suhu kamar
- Amina dengan jumlah atom di bawah enam biasanya larut dalam air
- Tak berwarna, berbau amoniak, berbau ikan
- Amina yang lebih tinggi berbentuk cair/padat
- Sifat Kimia
- Pada senyawa dengan rantai pendek, merupakan senyawa polar yang mudah larut dalam air.
- Memiliki titik didih dan titik leleh yang dengan seiring bertambah cenderung bertambah panjangnya rantai karbon
- Semua amina bersifat sebagai basa lemah dan larutan amina dalam air bersifat basa
Amina terdapat empat jenis berdasarkan kelompok alkil dan hidrogen terikat dengan atom nitrogen dari amina.
R-NH2 Amina Primer
R-NH-R ' Amina Sekunder
R-N (R) -R' Amina Tersier
N (R) 4 + Amina Kuarter.
Semua amina dasar di alam dan bereaksi dengan air untuk membentuk larutan yang memiliki rasa pahit dan terasa licin. Karena sifat dasar larutan dan ternyata lakmus biru dan bereaksi dengan asam membentuk garam. Namun ikatan Senyawa Karbon -Oxygen dengan atom nitrogen disebut sebagai amida.
Ada banyak kelompok fungsional lainnya juga dengan atom nitrogen; seperti nitro (-NO2), Cyano (-CN), isocyano (-NC), nitrit (-ONO), imin, imida, azida, cyanat dan kelompok azo dalam senyawa azo.
R-NH2 Amina Primer
R-NH-R ' Amina Sekunder
R-N (R) -R' Amina Tersier
N (R) 4 + Amina Kuarter.
Semua amina dasar di alam dan bereaksi dengan air untuk membentuk larutan yang memiliki rasa pahit dan terasa licin. Karena sifat dasar larutan dan ternyata lakmus biru dan bereaksi dengan asam membentuk garam. Namun ikatan Senyawa Karbon -Oxygen dengan atom nitrogen disebut sebagai amida.
Ada banyak kelompok fungsional lainnya juga dengan atom nitrogen; seperti nitro (-NO2), Cyano (-CN), isocyano (-NC), nitrit (-ONO), imin, imida, azida, cyanat dan kelompok azo dalam senyawa azo.
Beberapa kelompok fungsional umum dengan struktur dan nama sebagai berikut;
Saya akan mencoba menjawab permasalahan ke 1
ReplyDeleteSemua amina merupakan senyawa polar, dan antar molekul amina primer/ sekunder terdapat ikatan hidrogen. Karena perbedaan keelektronegatifan antara atom N dan H relatif kecil maka ikatan hidrogen antar molekul amina tidak sekuat molekul-molekul yang mengandung gugus –OH, seperti misalnya alkohol. Adanya perbedaan kekuatan antara ikatan hidrogen dalam molekul-molekul amina maupun alkohol nampak pengaruhnya terhadap titik didih kedua golongan senyawa tersebut. kelarutan amina dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul. Dengan molekul air, semua amina dapat membentuk ikatan hidrogen.
Saya akan memjawab permasalahan kedua
ReplyDeleteSerangan nukleofilik oleh air pada karbon karbonil menyebabkan senyawa intermediet tetrahedral I, yang berada dalam kesetimbangan dengan bentuk bukan protonnya, intermediet tetrahedral II. Reprotonasi dapat terjadi baik pada oksigen untuk reformasi intermediet tetrahedral I atau pada nitrogen untuk membentuk intermediet tetrahedral III. Protonasi pada nitrogen disukai karena kelompok NH2 tersebut merupakan basa yang lebih kuat daripada kelompok OH. Dari dua kemungkinan gugus pergi pada kelompok intermediet tetrahedral III (-OH dan NH3),
Baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1 dimna kita ketahui dulu Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu amina memiliki sifat mirip dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap air.
ReplyDeleteSeperti alkohol,amina bisa diklasifikasikan sebagai primer, sekunder dan tersier. Meski demikian dasar dari pengkategoriannya berbeda dari alkohol. Alkohol diklasifikasikan dengan jumlah gugus non hidrogen yang terikat pada kaebon yang mengandung hidroksil., namun amina diklasifikasikan dengan jumlah gugus nonhidrogen yang terikat langsung pada atom nitrogen.
Hey gey👋 Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1.
ReplyDeleteSemua amina merupakan senyawa polar, dan antar molekul amina primer/ sekunder terdapat ikatan hidrogen. Karena perbedaan keelektronegatifan antara atom N dan H relatif kecil maka ikatan hidrogen antar molekul amina tidak sekuat molekul-molekul yang mengandung gugus –OH, seperti misalnya alkohol. dimna kita ketahui dulu Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu amina memiliki sifat mirip dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap air.
Berdasarkan konsep bilangan oksidasi, apakah reaksi SO2 dan O2 merupakan reaksi redoks? Untuk mengetahui suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan menurut konsep perubahan bilangan oksidasi maka perlu diketahui biloks dari setiap atom, baik dalam pereaksi maupun hasil reaksi. Biloks dari SO2, O2, dan SO3 adalah 0 (aturan d). Biloks O dalam SO2 dan SO3 = –2 (aturan c.3) maka biloks S dalam SO2 = +4 dan biloks S dalam SO3 = +6. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa:
ReplyDeletea) atom S mengalami kenaikan biloks dari +4 menjadi +6, peristiwa ini disebut oksidasi;
b) atom O mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi –2, peristiwa ini disebut reduksi. Dengan demikian, reaksi tersebut adalah reaksi redoks. Manakah reduktor dan oksidator pada reaksi di atas? Oleh karena molekul O2 menyebabkan molekul SO2 teroksidasi maka molekul O2 adalah oksidator. Molekul O2 sendiri mengalami reduksi akibat molekul SO2 sehingga SO2 disebut reduktor.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan Anda yg ke-2:
ReplyDeleteSerangan nukleofilik oleh air pada karbon karbonil menyebabkan senyawa intermediet tetrahedral I, yang berada dalam kesetimbangan dengan bentuk bukan protonnya, intermediet tetrahedral II. Reprotonasi dapat terjadi baik pada oksigen untuk reformasi intermediet tetrahedral I atau pada nitrogen untuk membentuk intermediet tetrahedral III. Protonasi pada nitrogen disukai karena kelompok NH2 tersebut merupakan basa yang lebih kuat daripada kelompok OH.
Berdasarkan konsep bilangan oksidasi, apakah reaksi SO2 dan O2 merupakan reaksi redoks? Untuk mengetahui suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan menurut konsep perubahan bilangan oksidasi maka perlu diketahui biloks dari setiap atom, baik dalam pereaksi maupun hasil reaksi. Biloks dari SO2, O2, dan SO3 adalah 0 (aturan d). Biloks O dalam SO2 dan SO3 = –2 (aturan c.3) maka biloks S dalam SO2 = +4 dan biloks S dalam SO3 = +6.
ReplyDeletesaya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1 dimna kita ketahui dulu Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu amina memiliki sifat mirip dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap air.
ReplyDeleteSeperti alkohol,amina bisa diklasifikasikan sebagai primer, sekunder dan tersier. Meski demikian dasar dari pengkategoriannya berbeda dari alkohol
Saya akan memjawab permasalahan kedua
ReplyDeleteSerangan nukleofilik oleh air pada karbon karbonil menyebabkan senyawa intermediet tetrahedral I, yang berada dalam kesetimbangan dengan bentuk bukan protonnya, intermediet tetrahedral II. Reprotonasi dapat terjadi baik pada oksigen untuk reformasi intermediet tetrahedral I atau pada nitrogen untuk membentuk intermediet tetrahedral III. Protonasi pada nitrogen disukai karena kelompok NH2 tersebut merupakan basa yang lebih kuat daripada kelompok OH. Dari dua kemungkinan gugus pergi pada kelompok intermediet tetrahedral III (-OH dan NH3),
Saya akan mencoba menjawab permasalahan ke 1
ReplyDeleteSemua amina merupakan senyawa polar, dan antar molekul amina primer/ sekunder terdapat ikatan hidrogen. Karena perbedaan keelektronegatifan antara atom N dan H relatif kecil maka ikatan hidrogen antar molekul amina tidak sekuat molekul-molekul yang mengandung gugus –OH, seperti misalnya alkohol. Adanya perbedaan kekuatan antara ikatan hidrogen dalam molekul-molekul amina maupun alkohol nampak pengaruhnya terhadap titik didih kedua golongan senyawa tersebut. kelarutan amina dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul. Dengan molekul air, semua amina dapat membentuk ikatan hidrogen.
Nomor 2
ReplyDeleteSerangan nukleofilik oleh air pada karbon karbonil menyebabkan senyawa intermediet tetrahedral I, yang berada dalam kesetimbangan dengan bentuk bukan protonnya, intermediet tetrahedral II. Reprotonasi dapat terjadi baik pada oksigen untuk reformasi intermediet tetrahedral I atau pada nitrogen untuk membentuk intermediet tetrahedral III. Protonasi pada nitrogen disukai karena kelompok NH2 tersebut merupakan basa yang lebih kuat daripada kelompok OH. Dari dua kemungkinan gugus pergi pada kelompok intermediet tetrahedral III (-OH dan NH3).
No 1 Semua amina merupakan senyawa polar, dan antar molekul amina primer/ sekunder terdapat ikatan hidrogen. Karena perbedaan keelektronegatifan antara atom N dan H relatif kecil maka ikatan hidrogen antar molekul amina tidak sekuat molekul-molekul yang mengandung gugus –OH, seperti misalnya alkohol. dimna kita ketahui dulu Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu amina memiliki sifat mirip dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap air
ReplyDeleteSaya akan memjawab permasalahan kedua
ReplyDeleteSerangan nukleofilik oleh air pada karbon karbonil menyebabkan senyawa intermediet tetrahedral I, yang berada dalam kesetimbangan dengan bentuk bukan protonnya, intermediet tetrahedral II. Reprotonasi dapat terjadi baik pada oksigen untuk reformasi intermediet tetrahedral I atau pada nitrogen untuk membentuk intermediet tetrahedral III. Protonasi pada nitrogen disukai karena kelompok NH2 tersebut merupakan basa yang lebih kuat daripada kelompok OH. Dari dua kemungkinan gugus pergi pada kelompok intermediet tetrahedral III (-OH dan NH3).
ReplyDeleteAmina primer dengan berat molekul rendah berupa gas atau cairan yang mudah menguap. Pada umumnya mempunyai bau seperti amonia. Amina sekunder dan tersier berbau seperti ikan (amis), tetapi penguapannya lebih rendah daripada amina primer.
Fenilamina murni berupa minyak tak berwarna, tetapi akibat oksidasi fenilamina sering ditemukan berwarna kekuningan. Fenilamina sedikit larut di dalam air, sedangkan amina primer yang lebih rendah larut dalam air.
Sifat Fisika
- Amina berbobot moekul rendah berupa gas atau cair pada suhu kamar
- Amina dengan jumlah atom di bawah enam biasanya larut dalam air
- Tak berwarna, berbau amoniak, berbau ikan
- Amina yang lebih tinggi berbentuk cair/padat
Sifat Kimia
- Pada senyawa dengan rantai pendek, merupakan senyawa polar yang mudah larut dalam air.
- Memiliki titik didih dan titik leleh yang dengan seiring bertambah cenderung bertambah panjangnya rantai karbon
- Semua amina bersifat sebagai basa lemah dan larutan amina dalam air bersifat basa
Amina terdapat empat jenis berdasarkan kelompok alkil dan hidrogen terikat dengan atom nitrogen dari amina.
R-NH2 Amina Primer
R-NH-R ' Amina Sekunder
R-N (R) -R' Amina Tersier
N (R) 4 + Amina Kuarter.
Semua amina dasar di alam dan bereaksi dengan air untuk membentuk larutan yang memiliki rasa pahit dan terasa licin. Karena sifat dasar larutan dan ternyata lakmus biru dan bereaksi dengan asam membentuk garam. Namun ikatan Senyawa Karbon -Oxygen dengan atom nitrogen disebut sebagai amida.
Ada banyak kelompok fungsional lainnya juga dengan atom nitrogen; seperti nitro (-NO2), Cyano (-CN), isocyano (-NC), nitrit (-ONO), imin, imida, azida, cyanat dan kelompok azo dalam senyawa azo.